Sabtu, 27 Sep 2025
BudayaEkonomiHukumNasionalPendidikanSosial

Wartawan Aceh Merasa Sedih karena dari Tokoh Aceh hanya Gusyik sultan Ibrahim yang menerima penganugerahan piagam penghargaan nasional di universitas Malahayati Bandar Lampung.

Wartawan Aceh Merasa Sedih karena dari Tokoh Aceh hanya Gusyik sultan Ibrahim yang menerima penganugerahan piagam penghargaan nasional di universitas Malahayati Bandar Lampung.

Geusyik Sultan Ibrahim Satu satunya Tokoh Aceh yang menerima penganugerahan piagam penghargaan nasional, Wartawan Aceh yang ikut Rakernas dan Rapimnas Pwdpi award ke Lampung merasa Sedih dan sedikit kecewa, ya karena hanya Gusyik sultan Ibrahim yang yang memenuhi syarat penerimaan piagam bergengsi tingkat nasional di universitas Malahayati kota Bandar Lampung, ujar Tarmizi ketua pwdpi Aceh Timur.


Bandar Lampung, – para wartawan Aceh yang bergabung dalam organisasi media pers persatuan wartawan duta pena Indonesia Aceh merasa Haru dan sedih karena dari beberapa Tokoh Aceh yang kita ajukan untuk penerimaan piagam penghargaan nasional hanya sultan Ibrahim yang di terima dan pantas menerima piagam penghargaan nasional dalam rakernas dan rapimnas pwdpi award tingkat nasional di universitas Malahayati kota Bandar Lampung. Senin (22/9/2025).

Mereka para jurnalis/ wartawan Aceh Timur yang berangkat ke Lampung merasa sedih dan berlinang air mata setelah mendengar hanya satu nama dari Aceh yang lolos menerima PWDPI Award 2025, Keuchik Sultan Ibrahim, S. Pd, SH. dari Gampong Paya Dua kecamatan Peudawa Aceh Timur.

“Kami sedih, karena kami sudah mengirimkan beberapa nama tokoh dari Aceh untuk dipertimbangkan. Namun hanya satu yang dipilih,” kata Tarmizi, Ketua DPC PWDPI Aceh Timur, dengan mata berkaca-kaca.

Sultan Ibrahim menjadi pusat perhatian ketika namanya dibacakan pembawa acara. Seluruh tamu dan peserta memberikan tepuk tangan meriah saat prestasinya dipaparkan. Sultan menerima penghargaan kategori Tokoh Muda Pembaharuan Terbaik se-Aceh dan Pembawa Aspirasi Masyarakat untuk tingkat nasional tahun 2025.

“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk seluruh masyarakat Aceh. Saya ingin nama Aceh harum sampai ke ujung negeri. Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi kepala desa lain untuk berbuat yang terbaik bagi rakyatnya,” ujar Sultan Ibrahim usai menerima penghargaan dengan merasa terharu.

Ketua DPC PWDPI Aceh Timur itu menambahkan, pihaknya bersama DPW Aceh telah mengajukan nama-nama tokoh lain dari Aceh.

“Kami ingin sebenarnya lebih banyak tokoh Aceh yang tampil di level nasional. Tapi ya beginilah hasil akhir yang ditetapkan DPP,” ujarnya di sela-sela ketua mendampingi wakil gubernur Lampung dr Di Jihan meninjau stan bazar UMKM pwdpi Award di universitas Malahayati Lampung.

Sementara itu, Fahmi, salah satu wartawan Aceh yang hadir, berharap ke depan lebih banyak tokoh Aceh yang diberi penghargaan.

“Minimal lima orang dari Aceh. Karena kita punya banyak sosok inspiratif yang layak diangkat,” katanya.

Penghargaan PWDPI Award tahun ini juga diberikan kepada tokoh nasional seperti Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung, Ketua Dewan Pers, dan Kemendagri. Gubernur Lampung, kajati Lampung serta tokoh-tokoh nasional lainnya. Nama Sultan Ibrahim menjadi satu-satunya perwakilan Aceh yang berdiri sejajar dengan para tokoh nasional tersebut.

Gusyik sultan Ibrahim disamping menerima penganugerahan piagam penghargaan nasional juga mendapat pengkalungan selendang Tapis khas Lampung yang di kalungkan langsung oleh Sekjen DPP pwdpi.

Gusyik sultan Ibrahim juga menjadi satu satunya penerimaan piagam yang mendapatkan sambutan hangat dari peserta dari daerah lain Serta mendapatkan apresiasi khusus dari DPP pwdpi.

Tags:DPC Aceh Timur. Tarmizipwdpi awardSultan Ibrahim


Baca Juga