Sabtu, 4 Okt 2025
EkonomiNasionalPendidikan

Sultan Ibrahim Tokoh Sosial yang visioner Aceh yang Hibah mobil ambulans untuk umat dengan gratis


infopwdpiaceh.com / Lampung –
Sultan Ibrahim Tokoh Sosial yang visioner Aceh yang Hibah mobil ambulans untuk umat dengan gratis

Aceh Timur – Nama Ibrahim, atau yang akrab disapa Sultan, begitu melekat di hati masyarakat Aceh Timur. Sosoknya dikenal bukan hanya sebagai seorang kepala desa, tetapi juga sebagai pemimpin yang dermawan, visioner, dan pantang menyerah memperjuangkan kemajuan gampongnya. Gelar sultan itu sendiri bukan ia sandang karena jabatan, melainkan karena ketulusan memberi dan semangat berbagi yang ia tanamkan sejak awal mengabdi.

Ambulans Gratis Lintas Provinsi

Salah satu kiprah yang paling membekas adalah inisiatif menyediakan ambulans gratis untuk masyarakat. Armada tersebut bukan hanya melayani warga Aceh Timur, melainkan juga menjangkau berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari Jawa Tengah, Kalimantan, Pekanbaru, hingga daerah-daerah lain. Hampir 500 jenazah dan pasien rujukan telah diantar pulang dengan layanan penuh keikhlasan ini.

“Bagi saya, membantu orang pulang ke kampung terakhirnya adalah ibadah. Itu cara sederhana membahagiakan keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya suatu kali.

Dari Desa Kelam ke Desa Bebas Narkoba

Sultan pulang kampung pada 2015, setelah menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK). Desa kelahirannya, Paya Dua, Kecamatan Peudawa, saat itu dikenal sebagai kawasan rawan judi dan narkoba lintas desa.

Keprihatinan itu mendorongnya maju sebagai calon kepala desa. Tahun 2020, ia terpilih memimpin. Hanya dalam waktu setahun, wajah desa berubah drastis. Judi dan narkoba berhasil diberantas.

Prinsipnya sederhana namun tegas:
“Lebih baik rusak satu generasi untuk menyelamatkan tujuh generasi berikutnya.”

Dari Utang Jadi Aset 5 Miliar

Saat ia menjabat, gampong nyaris tak punya aset, bahkan menyisakan utang. Perlahan, dengan tata kelola transparan dan inovasi ekonomi, kini aset desa hampir mencapai Rp5 miliar.

Setiap dusun didorong memiliki aset sendiri agar kemandirian ekonomi benar-benar terasa.

“Kekuatan desa ada pada masyarakatnya. Kalau dusun kuat, maka desa juga akan kokoh,” ucapnya.

Pengusaha dan Pencipta Lapangan Kerja

Tak hanya sebagai kepala desa, Sultan juga dikenal sebagai pengusaha tambak udang dan memiliki sejumlah usaha lain. Kehadirannya membuka lapangan kerja, terutama bagi warga Paya Dua.

Kini, ia tengah melobi pemerintah untuk mengucurkan anggaran pengembangan budidaya ikan terpadu dan modern di desanya. Semua demi keberlanjutan ekonomi masyarakat meski masa jabatannya akan berakhir pada 14 Februari 2026.

Pemimpin yang Meninggalkan Jejak

Sultan sadar, waktu pengabdian sebagai kepala desa terbatas. Namun, ia berprinsip:
“Selagi masih ada waktu untuk berbuat demi memajukan desa, maka berbuatlah. Itu bentuk tanggung jawab dari amanah rakyat.”

Perjalanan Sultan Ibrahim membuktikan, bahwa kepemimpinan bukan sekadar soal kekuasaan, melainkan tentang harapan, dan menyalakan cahaya bagi generasi mendatang.

Tags:Sultan Ibrahim. Tokoh muda pembaharuan. Aceh Timur


Baca Juga