Sabtu, 24 Mei 2025
EkonomiHukumKriminal

DISTANAK Bireuen Dikecam: Di Balik Gelar Juara Bupati Award 2025, Terungkap Fakta Miris Pengelolaan Dana Rp 4 Miliar

 

Infopwdpiaceh – Bireuen, 23 Mei 2025 — Penetapan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DISTANAK) Kabupaten Bireuen sebagai Juara I dalam ajang Bupati Award 2025 memicu kontroversi dan kekecewaan publik. Di balik kemewahan seremoni penghargaan, terungkap kondisi lapangan yang sangat memprihatinkan: proyek peternakan terbengkalai, bangunan rusak, sapi tidak produktif, dan dana miliaran rupiah diduga tidak dikelola secara bertanggung jawab.

 

Proyek pengembangan peternakan dari tahun 2019 hingga 2024 dengan total anggaran mencapai Rp 4 miliar, yang seharusnya menjadi tulang punggung ketahanan pangan lokal, justru gagal menunjukkan hasil signifikan. Hasil investigasi menunjukkan bangunan rusak berat, pagar kawat berkarat, dan lahan peternakan dipenuhi semak belukar. Produktivitas ternak pun menyedihkan—dari hanya 65 ekor sapi yang ada, sekitar 30 ekor dalam kondisi tua dan kurus, tidak produktif.

 

Honor Tak Layak, Pekerja Mengeluh

 

Ironisnya, para petugas di lapangan juga mengeluhkan honor yang sangat rendah, jauh dari standar Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Bireuen. Honor malam hanya Rp 550 ribu, bahkan lima petugas siang hanya digaji total Rp 2 juta. Pengawasan sapi semakin berat karena banyak pagar rusak dan lokasi dipenuhi rumput liar.

 

Relawan dan Tokoh Masyarakat Bereaksi Keras

 

Ketua Umum Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas, Arizal Mahdi, menilai pemberian penghargaan kepada DISTANAK Bireuen sebagai bentuk kebohongan publik dan mencederai kepercayaan masyarakat.

 

“Ini bukan prestasi, ini ilusi. Dana Rp 4 miliar habis tanpa bukti kemajuan nyata. Memberikan penghargaan di tengah kegagalan ini adalah bentuk pembodohan publik,” tegas Arizal Mahdi.

 

Sementara itu, Ketua Generasi Aceh Bermartabat (GAB), Hendra Gunawan, meminta BPK dan aparat penegak hukum segera turun tangan dan melakukan audit menyeluruh.

 

“Kita minta audit dan investigasi terbuka. Jangan ada yang ditutupi. Jika ini dibiarkan, akan jadi preseden buruk bagi tata kelola keuangan daerah,” ungkapnya.

 

Tuntutan Evaluasi Bupati Award

 

Pemberian penghargaan Bupati Award 2025 dinilai tidak objektif dan sarat kepentingan politik, bukan berdasarkan kinerja nyata dan transparansi pengelolaan anggaran.

 

Warga Bireuen pun mempertanyakan dasar penilaian penghargaan tersebut. Banyak yang meyakini bahwa penghargaan semacam ini hanya menambah luka di tengah penderitaan rakyat yang merasa dikhianati oleh aparat pemerintah daerah.

 

“Apa yang mau dibanggakan dari peternakan Bireuen? Bangunan rusak, sapi kurus, lahan terlantar, tapi dapat penghargaan? Ini penghinaan terhadap akal sehat!” ujar seorang peternak lokal.

 

Kesimpulan

 

Sementara DISTANAK Bireuen menerima trofi dan piagam, para petani dan peternak lokal justru memikul beban akibat kelalaian birokrasi. Di balik sorotan lampu panggung penghargaan, tersimpan ironi: proyek gagal justru diganjar juara.

 

Masyarakat menanti, bukan penghargaan semu, tetapi penegakan hukum yang nyata.

 

***Tarmizi redaksi media infopwdpiaceh 

 

Detik Peristiwa

Tags:di kecam.Disnak Bireuen


Baca Juga