Aceh Timur – Sabtu 7 September 2024
Dari empat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur yang akan bersaing pada konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada bulan november 2024, pasangan calon (Paslon) DR, Firman Dandy, SE. M.Si – Tgk Muchtar Ibrahim, berpotensi akan menjadi “Kuda Hitam” meraih suara terbanyak.
Dinamika tersebut bukan tanpa alasan, dimana 3 paslon lain yaitu Ridwan Abubakar (NekTu) – Muhammad (Amad Lembeng) yang diusung Nasdem, PDA dan Golkar, selanjutnya Sulaiman Tole yang berpasangan Abdul Hamid (Apong) yang diusung PKB dan Demokrat, serta paslon yang di usung Partai Aceh dan Gerindra Iskandar Usman AlFarlaky dengan Teuku Zainal Abidin, berebut pada basis yang sama.
Ketiga pasangan tersebut didominasi berasal basis yang sama yaitu mantan kombatan GAM/basis Partai Aceh. Meskipun tak dipingkiri ketiga paslon tersebut diusung oleh partai politik yang berbeda.
Sementara Paslon DR Firman Dandy – Abati Aramiah yang diusung Partai politik berbasis islam diantaranya Partai PKS, PPP dan PAS, dinilai paslon yang paling ideal dan berkualitas, disamping di dampingi seorang ulama muda, pasangan inj dianggap bebas dari kepentingan kelompok.
Meskipun latar belakang DR Firman Dandy dan Abati Aramiah, bukan berasal dari politisi, akan tetapi kemampuan dan strategi mereka tidak bisa dianggap remeh. Firman Dandy punya hitungan- hitungan politik yang tajam dan cermat.
Apalagi adanya intruksi Abu Mudi Mesra kepada kader PAS, Alumni Maahad dan jamaah zikir/pengajian untuk mendukung dan memenangkan pasangan kepala daerah yang diusung partai PAS. Di Kabupaten Aceh Timur sendiri terdapat ribuan alumni Mudi Mesra yang tersebar di berbagai kecamatan yang akan menjadi mesin politik untuk memenangkan paslon Bupati dan Wakil Bupati yang di usung PAS. Ditambahkan lagi Abati Aramiah merupakan alumni muda mesra yang maju sebagai Calon Wakil Bupati yang mendapingi DR Firman Dandy.
Kekuatan partai PAS dapat dilihat dari hasil perolehan kursi pada Pileg tahun ini, di Aceh Timur sendiri PAS mampu meraih 3 kursi ditingkat DPRK dan 1 kursi DPRA, indikator tersebut menunjukkan PAS berkembang sangat pesat sebiah kekuatan politik yang baru dibangun seumur jagung.
Bila semua alumni, santri dan pimpinan dayah yang berafiliasi dengan Al – Aziziyah Samalanga bergerak akan membentuk sebuah kekuatan pendulang suara, selanjutnya efek domino pengaruh Tgk Muhammad Yusuf (Tu Sob) yang maju sebagai wakil gubernur Aceh yang berpasangan dengan Bustami Hamzah yang akan berdampak pada peningkatan elektabitas calon Bupati dan wakil Bupati yang disung PAS.
Berubahnya kekuatan dalam konstelasi politik suatu hal yang muskil, sebab politik berjalan dinamis dan relatif, kita tunggu saja bagaimana eskalasi politik kedepan.(***)