Sejak menjadi Sekretaris KONI Aceh Timur tahun 2012, nama Firman Dandy mulai dikenal didunia olah raga, apalagi semenjak sukses perhelatan Pekan Olah Raga Aceh (PORA) tahun 2014, pria kelahiran Ranto Peureulak tahun 1977 banyak mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan termasuk dari insan pers di Aceh Timur.
Berhasil dalam pelaksanaan PORA, pada tahun 2019 DR, Dalam Muscab Firman Dandy dipercayakan sebagai Ketua KONI Aceh Timur periode (2019-2023), sejak itu DR Firman Dandy dikenal luas, disamping kecakapannya dalam berinteraksi sosial serta berkomunikasi dengan berbagai kalangan.
Meskipun berkarier di Pemerintahan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), akan tetapi dalam pergaulannya tidak eklusif, namun “care” dengan siapapun tanpa pandang status sosial, banyak kalangan yang mengenal Firman Dandy karena aktif berbagai organisasi lain nya.
Kiprahnya di KONI, peraih anugerah Serambi Award tahun 2023 sebagai katagori tokoh inspirasi kemajuan daerah, banyak prestasi yang dicapai baik pada event daerah maupun tingkat nasional.
Kedekatan DR Firman Dandy hampir semua kalangan, baik terlibat langsung dalam berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas), OKP dan lembaga profesi, tapi sangat dekat dengan mahasiswa, apalagi menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Unsam Langsa, akan tetapi juga dekat dengan kalangan ulama, apalagi DR Firman Dandy merupakan salah seorang pejuang safari subuh bersama pengurus Himpunan Ukhwah Arahmah (HUA).
Kini, DR Firman Dandy ingin berkiprah dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap masyarakat Aceh Timur, dengan maju sebagai Calon Bupati Aceh Timur, bersama Ketua MPU Aceh Timur Tgk. Muchtar Ibrahim atau yang lebih dikenal Abati Aramiah yang juga alumni Dayah Mudi Mesra Samalanga yang diusung 3 partai berbasis islam PPP, PKS dan PAS.
Melalui Visi Aceh Timur beribadah dan jargon politik Aceh Timur “Meusaneut” Ingin mewujukan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat dengan memberdayakan seluruh potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia(SDM), agar generasi muda mendapatka kesempatan tercipta lapangan kerja seluas luasnya, dari istilah ” Buya krueng teudong doeng, buya tamong meuraseuki, tapi pola pikir tersebut bisa berubah “Buya krueng tapeucarong, buya tamong meuraseuki dan berintegriti”(pwdpi