Tekat dan keinginan kuat untuk berbuat lebih banyak terhadap masyarakat Aceh Timur, benar benar ditunjukkan oleh DR Firman Dandy, SE. M.Si, yang berani menanggalkan status Aparatur Sipil Negara(ASN) dan jabatan karir di lingkungan Pemerintah Aceh Timur ditandai setelah mendaftar di KIP sebagai Bakal Calon Bupati Aceh Timur yang berpasangan dengan Tgk Muchtar Ibrahim atau yang lebih dikenal Abati Aramiah pada tanggal 29 Agustus, hari terakhir masa pendafaftaran calon yang ditetapkan KPU RI.
DR. Firman Dandy dan Abati Aramiah di usung oleh tiga Partai politik berbasis islam yaitu PPP, PKS dan PAS, awalnya banyak masyarakat dan kalangan politisi di Aceh Timur pesimis bahwa Firman Dandy tidak akan punya nyali untuk menanggalkan atau berhenti dari ASN maupun jabatan bergengsi sebagai Kabid Anggaran Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah (DPKD) dan Sekretaris TAPD (Tenaga Ahli Pemerintah Daerah).
Selain tidak yakin punya keberanian untuk meninggalkan jabatan karier, DR. Firman Dandy tidak akan mendapatkan tiket sebagai syarat untuk mendaftar sebagai calon Bupati, minimal memperoleh 6 kursi atau sesuai ambang batas. Namun di last minute Firman Dandy mampu membuyarkan keraguan semua pihak orang orang yang pesimistis.
Keraguan publik tentu sangat realistis, sebab untuk mengambil sebuah keputusan besar yang sudah lama dirintis tidak lah mudah dan gampang karena harus memikirkan dan mempertimbangkan matang-matang karena menyangkut masa depan karier, keluarga dan prestise. Apalagi sosok DR. Firman Dandy seorang birokrat yang diandalkan dan diperlukan kemampuan nya terutama sebagai penyusun APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten).
Sebagai Kabid Anggaran dan Sekretaris TAPD merupakan jabatan teknis dan prestise, karena bagi Tim Anggaran ibarat seorang “Koki” Juru masak direstoran yang mampu menyiapkan sajian menu makanan sesuai pesanan dan selera( perencanaan).
Kemampuan DR. Firman Dandy, bukan hanya mahir sebagai kalkulator untuk menghitung angka -angka anggaran, akan tetapi banyak memberikan pujian dari kalangan pemerintahan dan anggota dewan, karena selain kemampuan melakukan penyusunan anggaran, tak.kalah hebatnya putra kelahiran Ranto Peureulak tersebut piawai dalam membangun komunikasi dan loby dengan berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) karena penyusunan anggaran juga tak terlepas dari politik anggaran maupun intervensi kekuasaan.
Kolabori DR. Firman Dandy dengan Abati Aramiah meruapakan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang sangat ideal menggabungkan antara Ulama dan Umara, keduanya pun memiliki cemisty dan aura yang sangat kuat sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan berimbang untuk membawa perubahan di Aceh Timur sesuai Jargon politik, “Aceh Timur Meusaneut”
Kata kata “Meusaneut” sendiri artinya bersahaja, teratur dan rapi, tentu sangat dibutuhkan untuk menata Aceh Timur yang selama ini sangat terpuruk baik rendahnya PAD, mentalitas birokrat, kemiskinan masih tinggi, tidak ada lapangan kerja, kondisi ekonomi rakyat yang terpuruk serta penegakan syariat islam yang masih jauh dari harapan.
Kemampuan DR. Firman Dandy serta segudang pengalaman yang dimiliki selama di pemerintahan, akan mampu membawa perubahan Aceh Timur yang lebih maju, sejahtera dan yang sangat penting mampu menciptakan lapangan kerja seluas luasnya untuk putra daerah ke depan.